ESDM Buka Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap Terbaru

Senin, 22 Desember 2025 | 13:34:12 WIB
ESDM Buka Lelang Wilayah Kerja Migas Tahap Terbaru

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi membuka lelang wilayah kerja (WK) migas tahap III 2025. 

Dalam lelang ini, terdapat delapan WK yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.

Pengumuman disampaikan Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman secara daring pada Senin, 22 Desember 2025. Lelang ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan eksplorasi dan produksi migas nasional.

Masyarakat, pelaku industri, dan investor domestik maupun internasional dapat memanfaatkan kesempatan ini. Setiap WK ditawarkan dengan kontrak cost recovery atau gross split sesuai ketentuan lelang yang berlaku.

Daftar Wilayah Kerja Migas yang Ditawarkan

WK Tapah berada di Sumatra Selatan dan Jambi, seluas sekitar 800 km persegi. Potensi sumber daya in place diperkirakan 439 juta barel minyak dan 23 miliar kaki kubik gas. Komitmen pasti mencakup G&G, sumur eksplorasi, seismic 2D dan 3D, workover, sumur pengembangan, serta tahap produksi lanjut.

WK Nawasena terletak di daratan dan lepas pantai Jawa Timur, luasnya mencapai 7.031 km persegi. Potensi gas mencapai 1,3 triliun kaki kubik. Minimum komitmen pasti termasuk G&G dan seismic 2D sepanjang 200 km, dengan open bid mulai dari US$300.000.

WK Mabalo di Sulawesi Tenggara, seluas 7.334 km persegi, menawarkan potensi 282 juta barel minyak. Komitmen pasti meliputi G&G dan seismic 3D atau 2D, dengan open bid US$200.000. Sementara itu, WK Arwana III di lepas pantai Natuna seluas 5.552 km persegi, dengan minimum komitmen mencakup G&G dan seismic 2D sepanjang 300 km.

Wilayah Kerja Migas Lainnya dan Potensi Sumber Daya

WK Tuah Tanah berada di Sumatra Utara dan Riau, seluas 3.566 km persegi, dengan potensi 52 juta barel minyak. Minimum komitmen mencakup G&G dan seismic 2D sepanjang 200 km, open bid US$300.000.

WK Rangkas di Banten dan Jawa Barat luasnya 4.000 km persegi. Potensi sumber daya mencapai 874 juta barel minyak dan 789 miliar kaki kubik gas. Komitmen pasti mencakup G&G dan seismic 2D sepanjang 200 km, dengan open bid US$300.000.

WK Akimeugah I di daratan Papua dan Papua Pegunungan seluas 10.791 km persegi menawarkan potensi 15 miliar barel oil equivalent. Minimum komitmen meliputi G&G, seismic 2D/3D, dan sumur eksplorasi, open bid US$200.000.

WK Akimeugah II berada di Papua Selatan dan Papua Pegunungan, luasnya 13.000 km persegi. Potensi sumber daya juga sekitar 15 miliar barel oil equivalent. Komitmen pasti sama seperti WK Akimeugah I, dengan open bid US$200.000.

Mekanisme dan Jadwal Lelang Wilayah Kerja

Lelang WK Tapah, Mabalo, dan Arwana III menggunakan mekanisme penawaran langsung. Dokumen penawaran dapat diajukan hingga 5 Februari 2026. Lelang ini mengharuskan calon investor memenuhi komitmen pasti yang ditetapkan oleh ESDM.

Sementara itu, WK Tuah Tanah, Rangkas, Akimeugah I, Akimeugah II, dan Nawasena menggunakan mekanisme lelang reguler. Batas waktu pengajuan dokumen untuk mekanisme reguler adalah 21 April 2026. Mekanisme ini memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta untuk mempersiapkan dokumen lengkap.

ESDM menekankan bahwa lelang ini merupakan kesempatan bagi perusahaan migas lokal maupun asing untuk mengembangkan sumber daya energi nasional. Lelang WK juga diharapkan dapat mendorong kegiatan eksplorasi dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Potensi besar dari WK di Papua, Sumatra, dan Sulawesi menunjukkan peran penting wilayah-wilayah tersebut dalam penyediaan migas. Pemerintah menekankan pentingnya komitmen pasti agar pengembangan WK berjalan optimal dan berkelanjutan.

Selain potensi minyak dan gas, lelang WK ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Investasi di sektor migas dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan kapasitas lokal, serta mendorong infrastruktur dan teknologi di wilayah sekitarnya.

Laode menekankan transparansi dan kompetisi sehat dalam proses lelang. Semua peserta lelang harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh ESDM, mulai dari dokumen hingga komitmen eksplorasi.

Lelang WK tahap III 2025 diharapkan menarik minat investor global. Kejelasan mekanisme, batas waktu pengajuan dokumen, dan potensi besar sumber daya menjadi daya tarik utama. Pemerintah siap mendukung kelancaran proses ini.

Dengan lelang WK ini, ESDM menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan sektor migas nasional. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produksi, mendukung kebutuhan energi domestik, dan mendorong ketahanan energi Indonesia di masa depan.

Terkini