Polri Perkuat Pemulihan Korban Banjir Lewat Layanan Gratis dan Huntara

Senin, 29 Desember 2025 | 13:54:55 WIB
Polri Perkuat Pemulihan Korban Banjir Lewat Layanan Gratis dan Huntara

JAKARTA - Upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra terus mendapat perhatian dari Kepolisian Republik Indonesia. 

Polri mengambil peran aktif dengan menghadirkan bantuan langsung yang menyentuh kebutuhan harian masyarakat terdampak. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen institusi kepolisian dalam mendukung percepatan pemulihan sosial dan ekonomi warga.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak hanya fokus pada pengamanan, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan kemanusiaan. Salah satu bentuk konkret yang dilakukan adalah membuka layanan servis dan cuci motor gratis bagi masyarakat yang kendaraannya terdampak banjir. Layanan ini difokuskan pada daerah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Kehadiran layanan tersebut dinilai penting karena kendaraan roda dua merupakan sarana utama mobilitas warga. Dengan kondisi pascabencana, masyarakat membutuhkan akses transportasi yang layak untuk kembali menjalankan aktivitas sehari-hari. Polri berupaya memastikan motor yang sempat terendam banjir dapat kembali digunakan secara aman.

Layanan Servis Gratis Dukung Aktivitas Warga

Kapolri menjelaskan bahwa layanan servis dan cuci motor gratis diberikan agar kendaraan yang mengalami kerusakan akibat banjir bisa kembali difungsikan. Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, terutama pada masa awal pemulihan.

"Kami membuka pelayanan servis dan cuci motor gratis untuk kendaraan-kendaraan yang mungkin kemarin sempat rusak untuk bisa digunakan, paling tidak untuk bisa bantu operasional kegiatan masyarakat untuk bisa segera pulih," ujar Sigit dalam jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

Ia menambahkan, kendaraan yang kembali layak pakai akan memudahkan warga dalam mengakses bantuan, bekerja, maupun memenuhi kebutuhan keluarga. Polri ingin memastikan bahwa hambatan akibat kerusakan kendaraan tidak memperlambat proses pemulihan masyarakat.

Program ini juga melibatkan personel kepolisian yang memiliki keahlian teknis di bidang otomotif. Dengan demikian, kualitas servis tetap terjaga dan dapat memberikan rasa aman bagi pemilik kendaraan yang memanfaatkannya.

Personel Polri Dikerahkan Bangun Hunian

Selain layanan servis kendaraan, Polri turut membantu penyediaan hunian bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Kapolri menyampaikan bahwa personel kepolisian dikerahkan untuk mendukung program pembangunan hunian sementara dan hunian tetap yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Kami juga siapkan personel untuk membantu program BNPB untuk membangun huntara yang sedang berjalan. Ada 25 personel di Sumut, di Sumbar 150, di Aceh sedang di-mapping untuk wilayah yang bisa dibangun huntara dan huntap. Rencana kita juga akan ikut bangun huntara dan huntap," ujar dia.

Keterlibatan personel Polri di lapangan diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan hunian. Kehadiran aparat juga memberikan rasa aman bagi warga selama proses pembangunan berlangsung. Polri memastikan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB berjalan secara intensif.

Pembangunan hunian menjadi prioritas karena banyak warga masih harus mengungsi akibat rumah mereka rusak atau tidak layak huni. Dengan adanya huntara dan huntap, masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan yang lebih stabil dan layak.

Polisi Ikut Bangun Jembatan Penghubung

Dalam upaya memulihkan akses antarwilayah, Polri juga terlibat dalam pembangunan jembatan. Kapolri mengungkapkan bahwa polisi membantu pembangunan jembatan di luar jembatan bailey yang selama ini menjadi solusi darurat pascabencana.

Sigit menyebutkan, Polri membangun sejumlah jembatan di berbagai wilayah terdampak. Di Aceh dibangun sembilan jembatan, di Sumatra Utara tiga jembatan, dan di Sumatra Barat delapan jembatan. Infrastruktur ini menjadi vital untuk mendukung distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.

Pembangunan jembatan tersebut dilakukan untuk memastikan jalur transportasi kembali normal. Dengan akses yang terhubung, aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan kembali. Polri menilai pemulihan infrastruktur merupakan bagian penting dari penanganan bencana.

Kehadiran jembatan juga memudahkan petugas dalam menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi. Hal ini mempercepat penyaluran bantuan serta layanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan.

Distribusi Bantuan Kemanusiaan Terus Diperkuat

Polri memastikan bahwa bantuan kemanusiaan terus disalurkan secara berkelanjutan ke wilayah terdampak banjir di Sumatra. Berbagai bentuk bantuan dikirim untuk melengkapi upaya penanganan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait.

"Bantuan untuk memperkuat bantuan yang sudah ada. 227 ton beras, alat berat kita dorong 37 untuk percepat proses pembersihan, khususnya yang ada di Aceh dan Sumut. Heli dan pesawat kita standby untuk distribusi bantuan logistik yang ada. Sampai saat ini ada 150,41 ton distribusi logistik yang kami laksanakan," kata dia.

Pengiriman bantuan dilakukan melalui jalur darat dan udara agar menjangkau daerah yang sulit diakses. Polri juga menyiagakan helikopter dan pesawat untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar, terutama ke wilayah yang terputus akibat banjir.

Dengan langkah-langkah tersebut, Polri berharap proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan terkoordinasi. Keterlibatan aktif kepolisian menjadi wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang sedang menghadapi musibah.

Terkini